Bola Itu Bundar

<p> </p>

<p>Gilang berangkat ke sekolah dan dihadapkan dengan pertanyaan dari guru BP mengenai aspirasi Gilang mengenai rencana setelah kelulusan. Bu Dina menelepon orang tua Gilang untuk memberitahu mengenai kejadian di sekolah. Sepulang sekolah, Gilang mengumpulkan teman-teman sekolahnya di kantin untuk memberitahu target tim sepak bola mereka musim ini, namun tiba-tiba ponsel Gilang berdering</p>

<p>Gilang pulang dari sekolah dan sudah ditunggu oleh Ibunya yang marah. akibat perbuatan Gilang yang tidak mengumpulkan form aspirasi. Ibu Gilang mencurigai Gilang tidak serius di akademis karena terdistraksi oleh sepak bola. Ayah Gilang pulang dari kantor dan mencoba mencari jalan tengah antara Gilang dan Ibu.</p>

<p>Untuk mencapai targetnya memenangkan kompetisi, Gilang mengajak timnya untuk memperbanyak sesi latihan. Karena memilih berlatih, nilai Try Out Gilang kurang memuaskan. Ibu kecewa dan memutuskan untuk protes dan meminta jadwal latihan dikurangi pada Pak Agus.</p>

<p>Pak Agus membatasi jadwal latihan Gilang sampai nilai Try Out Gilang membaik. Kevin dan Dimas mempertanyakan tanggung jawab Gilang sebagai Kapten tim yang justru tidak bisa ikut latihan secara penuh.</p>

<p>Gilang dan tim memulai pertandingan pertama mereka di kompetisi sepak bola antar SMA se-Kota Bunga melawan SMA Cempaka. Antara Gilang, Kevin, dan Dimas, belum terbangun komunikasi yang baik di lapangan sepak bola.</p>

<p>Kevin digosipkan nongkrong dengan anak-anak dari tim rival, SMA Gambir. Gilang mengkonfrontasi Kevin dan mempertanyakan loyalitasnya. Kevin merasa lebih dekat dengan anak-anak dari SMA Gambir karena beberapa merupakan teman Kevin di klub junior. </p>

<p>Gilang merasa Dimas kurang serius latihan, padahal waktu berlatih semakin sedikit. Dimas setuju untuk berlatih one-on-one dengan Gilang di luar jadwal latihan. Sayangnya, Gilang justru dihalang-halangi Ibu untuk pergi latihan sehingga Dimas harus menunggu sendiri di lapangan kompleks hingga malam hari.</p>

<p>Gilang dan Dimas terpaksa mengerjakan tugas bersama meski Dimas masih kesal dengan Gilang. Kerja kelompok berubah menjadi sesi deep talk tentang keinginan Dimas untuk lanjut kuliah. Perselisihan Gilang-Dimas yang berangsur menguap tercermin dalam sesi sparring yang menjanjikan.</p>

<p>Gilang dan tim memasuki pertandingan kedua mereka di kompetisi sepak bola antar SMA se-Kota Bunga, melawan SMA Gambir. SMA Gambir terbukti lebih unggul dari SMA Jati. Tim SMA Jati juga kehilangan Dimas yang tidak hadir pada pertandingan kali ini karena didesak oleh kebutuhan lain.</p>